“Aku panggil Minoru lagi buat temani lu…”, jawabnya.“Emangnya lu bisa?”, tanyaku.“Hahaha, aku mana mau nyetuh dia, jijik ah… Aku maunya liat dia tersiksa aja…”, lanjutnya. Bokep hot “Bangun lah…”, perintahku agar dia tidak Cuma berbaring di kasur. “Bangun lah…”, perintahku agar dia tidak Cuma berbaring di kasur. Minoru menggeleng-geleng,“Minoru mau pulang…”, katanya, dia seperti ketakutan.“Tapi, saya belum keluar…”, kataku.Minoru kemudian menangis, dia ingin segera menyelesaikannya tanpa aku harus berejakulasi di dalam memeknya.“Lain kali Minoru temani lagi… Minoru tidak bisa kemalaman…”, pintanya dengan wajah memelas. Cita-citanya untuk membalaskan dendamnya akan segera tersalurkan. Lucunya lagi DVD yang dia pakai untuk memutar lagu itu adalah merk Sony, alias buatan Jepang, mungkin dia tidak sadar.Hanya televisi saja yang dia pakai merk Samsung, aku tidak mau menyinggungnya, takut dia marah.




















