Segera kubimbing kontol anak itu ke dalam lobang tempikku. Bokepindo Dia tambah gelagepan.“Hussh, Mas. Kami berpelukan dengan telanjang bulat sepanjang malam.Esoknya, aku bangun jam 6 pagi. Muka kami semakin berdekatan. Aku belum berani bilang pada Mas Prasetyo. Tiba-tiba kami tersentak ketika kami mendengar suara berisik di jendela.Segera suami mencabut batangnya dan membuka jendela. Hatiku seperti mau copot. Tetap saja gazebo depan rumah sering ramai dikunjungi orang. Dia belum keluar rupanya. Dia sering curi-curi pandang melihat perutku yang mulai membuncit. Tapi dia tidak tahu harus melakukan apa. Pikirku, kasihan juga anak ini, dia sangat bernafsu mengintip kami, dan juga apalagi yang dikawatirkan, karena kontolnya sudah terlanjur menusuk ke dalam tempikku.Aku melirik suamiku sambil tetap duduk di pangkuan si Eki. Dengan santai aku menjawab, “Lha bapaknya masak gak tahu umur anaknya?”Eki kaget, gak menyangka aku akan menjawab sejelas itu. Tapi gak papa, aku tadi sempat tidur siang.”“Aku takut




















