Kamu nekad saja…, masa’ orang ditindih sekuatnya”, katanya sambil memencet hidungku. Aku ciumi, kuraba, kuelus semuanya, dari bibirnya sampai pahanya yang mulus. Bokep barat Ibu mertuaku memang bukan ibu kandung istriku, karena ibu kandung Riris telah meninggal dunia. Napas yang tadi hampir terputus semakin menurun. Ibu jadi susah nih. Pada saat-saat aku duduk berdua dengan dia, aku sering memberanikan diri memandang ibu mertuaku lama-lama, dan dia biasanya tersenyum manis dan berkata, “Apaa..?, sudah-sudah, ibu jadi malu”. Kemudian dengan serta-merta lidahku disedotnya dengan penuh nafsu. Istriku, Riris, sedang ditugaskan dari kantor tempatnya bekerja untuk mengikuti suatu pelatihan yang dilaksanakan di kota lain selama dua minggu. Akan aku cabut penisku yang sudah menancap dari dalam liang vaginanya, tetapi ditahan ibu mertuaku. Mungkin terpengaruh juga karena aku sudah satu minggu tidak bersetubuh dengan istriku. Waktu itu aku duduk berdua di kamar keluarga sambil membicarakan persiapan perkawinanku.




















