Aku pergi ke arah dapur.“Eh Ibu Emma, nggak ngajar Bu?” tanyaku. Bokep barat Sedikit demi sedikit kudorong pinggulku,“Aakh… sshh… pelan-pelan ya Ian, aku masih perawan”, katanya. Aku sudah tidak tahan lagi, ini saatnya yang kutunggu-tunggu.Dengan perlahan kubuka kacing bajunya satu persatu, dengan lahapnya kupandangi tubuhnya. Aku pergi ke arah dapur.“Eh Ibu Emma, nggak ngajar Bu?” tanyaku. “Enak aja, emangnya nafsu itu ngenal usia gitu”, katanya. Juga kukecup sedikit di bawah kupingnya dengan lembut sambil kubisikkan,“Aku sayang kamu, Ibu Emma”, tapi dia tidak menjawab sedikitpun.Dengan sedikit agak ragu juga kudekatkan bibirku mendekati bibirnya. Dengan lembut dia cium bibirku, “Kamu menyesal Ian?” tanyanya. Dengan sedikit agak gugup Ibu Emma kebingungan sambil menarik kembali tangannya, dengan sedikit usaha aku harus merayu terus sampai dia benar-benar bersedia melakukannya.“Okey, sorry ya Bu, aku sudah terlalu lancang terhadap Ibu Emma”, kataku.


















