Bunyi, plok, plok, plok bijih pelernya yang memukuli kemaluanku tidak kunjung henti. Aku gelisah selama jam-jam menunggu ketukan di pintu. Bokep viral terbaru Yang ada hanyalah seorang suami yang menceraikan istrinya tanpa alasan yang jelas. Aku kelenger dalam kenikmatan tak bertara. Dia menciumi pipiku dan menjilat air mataku,“Duhh, sayangkuu.. Ah.., dia benar lagi. Aku percaya padanya. Bayangan kengerian akan ingkarnya kesetiaan seorang istri menerkam aku. Dan kembali pantatku menjadi terpampang. Aku memasuki suatu wilayah yang terbersit sepintas, bahwa aku sebenarnya pernah menginginkan nilai macam ini, nilai dimana tak ada kekhawatiran, ketakutan, rasa salah dan rasa mengkhianati. Dan sesungguhnya aku yang memang sangat kegatalan menunggu sodokkan-sodokkannya kini berusaha menghilangkan rasa maluku dan mencoba memompa. Begitu suamiku pergi ke lantai 2, aku tak sabar lagi. Kulihat ada bayang-bayang gelap yang hampir menutupi wajahku.




















