Akhirnya mereka jadi saling pagut berpelukan bergulingan. Bokep indo viral gimana ya. Mereka membayarku, ada yang 20 ribu ada juga yang 50 ribu semalam. “Ufh, jangan mas!” tolakku sambil meronta-ronta. “Ja. “Ada apa, mas?” tanyaku bingung. Kamu harus ikut menikmati,” sambung Sari. Kalau siang suasana kost sepi karena hanya aku yang tinggal sendirian. Tak sempat menolak lagi karena tubuhku jadi lemah. Maklum, setelah kerja dua bulan kan cape. Mereka seolah tak percaya bagaimana mungkin gadis desa lugu macam aku begitu piawai mengolah syahwat dan menjadi saluran pemuas nafsu. Kita bikin acara dan tidak akan tidur semalam suntuk. Karena itulah sampai saat ini aku tetap betah bekerja di kost itu meski gajiku kecil tapi “sabetan”ku besar. Entah setiap cowok sudah berapa kali menyemprotkan spermanya ke liang nikmatku atau mulutku.




















