Mereka sedang bersiap-siap pulang dan sedang berjalan mendekat ke ruanganku untuk pamitan. Aku sebenarnya menyesal juga telah melakukan pengkhianatan pada suamiku. XNXX Aku tidak takut karena sudah terbiasa, lagi pula ada security yang selalu berjaga-jaga di lobby bawah di lantai satu.Entah karena ruangan AC yang dingin atau mungkin karena sejak sore tadi aku belum ke rest room maka aku merasa ingin sekali buang air kecil. Dinding-dinding vaginaku mengedut-ngedut selama beberapa saat lalu aku terdiam dan ambruk di atas pangkuan Parjo.Parjo memberiku kesempatan untuk mengatur napasku dengan membiarkan aku terkulai di pangkuannya. Joo.. Aku merasa lega sekali setelah hajatku yang sedari tadi merongrongku terlepas sudah. Jang.. Terushh.. Besar dan panjang.. Aku jadi ingat saat membaca majalah porno yang dibawa suamiku dulu. Kami terus bergerak hingga tuntas sudah air mani Parjo terperas denyutan lubang vaginaku.Akhirnya kami sama-sama terdiam lemas tak berdaya.




















