“He..he..he..iya tan, jauh lebih enak”, jawabnya sambil mengikuti goyangan pinggulku.Bersamaan dengan mengecilnya penis Fariz, keluar jugalah cairan spermanya dari dalam vaginaku. Bokepindo Kedua tanganku memegang vaginaku, jari-jariku menyisir bulu kemaluan. Masih kebingungan diapun masuk dan menutup pintu, matanya masih terpaku padaku. Tangannya kini memainkan buah dadaku. Oh ya, namaku *****, teman-teman biasa memanggilku Celyn, umurku saat ini menginjak kepala 3, tapi aku belum menikah karena masih menikmati hidup tanpa ikatan, tapi bukan berarti aku tidak punya pacar. Pagi itu cerah sekali. “Lihat apa kamu?”, tanyaku menyadarkannya. “Tau kok!”, jawabnya. Ketika penis fariz telah berdiri lagi aku menghentikan oralku.“Eh..kenapa tante?”, tanyanya heran. Puas berciuman aku mengarahkan kepalanya ke bauah dadaku. “Be..belum tan”. “Yang mana tante?”, katanya polos. Vaginaku langsung terasa hangat dan basah oleh cairan spermanya, tapi aku tidak menghentikan goyangannya.




















