Sayang nasib yang memisahkan kita sehingga kita tidak berjodoh. Bokeb Ia tidak hanya bersandar dibahuku, tapi kali ini ia berbaring di atas kedua pahaku, sehingga aku mengeluselus pipi dan kelopak matanya yang terasa sedikit basah.Entah karena sedih atau bahagia, tapi yang jelas air mata itu terasa hangat. Kami sudah samasama sangat terangsang sehingga tanpa abaaba lagi, aku langsung melepas BHnya, sehingga nampak di depan mata saya dua benda putih tergantung yang tidak terlalu besar tapi montok, halus dan sedikit menonjol akibat rangsangan meskipun tak semungil ketika pertama kali kupegang dulu.Kujulurkan ujung lidahku keputingnya yang mulai agak keras dan warna coklat. Aku juga demikian sayang. Ternyata sifatmu tidak banyak berubah, meskipun usiamu sudah lanjut. Jauhjauh aku datang dari Banjarmasin tempat aku berdomisili saat ini hanya untuk bertemu denganmu katanya sambil merapatkan tubuhnya ke tubuhku, bahkan bersandar di bahuku.




















