Mulut Rani sampai terbuka tapi sudah tidak bisa bersuara.Punggungnya terangkat dari karpet menahan desakan penisku. Bokep crot aahh.. Tapi mulutnya masih mengerang-erang dengan pelan. Pantatnya sangat empuk. Sementara aku menikmati sekali posisi ini, dan menikmati melihat Rani ada di pangkuanku. Tanganku meremas pantatnya, mengusap punggungnya, mengelus pahanya, dan meremasi susunya dengan bergantian. Kita memesan tempat duduk paling belakang, dan ternyata yang menonton tidak begitu banyak, dan di sekeliling kita tidak ditempati. Rani juga keluar sekarang niiihh.”Aku pun menghunjamkan penisku keras-keras yang disambut dengan pantat Rani yang terangkat ke atas sampai ujung penisku menumbuk dinding vaginanya dengan keras. Ternyata Om Andri sudah pulang. Maka setelah turun dari pangkuanku, Rani segera jongkok di depanku dan langsung mengulum penisku. Bibir kita saling melumat dengan nafas yang semakin memburu. aahh..” akhirnya dari penisku memancar cairan yang menyembur kemana-mana.
