Malam itu kami pulang sekitar jam 21:10, aku tidak berani kemalaman karena takut ibunya marah. Aku pun tak tahu apa yang telah terjadi, aku juga tidak mau menambah rasa curigaku lebih dalam. Bokep viral terbaru “Tapi…” belum sempat selesai bicara, Rianti sudah menjauh, dan aku tidak mungkin mengejarnya melewati gerbang yang dijaga oleh security, apalagi pakaian ku lusuh penuh oli begini. Merasa sudah aman, Mamat pun menyalakan lampu dan keluar dari kamar untuk menguras harta di kamar pertama. Anak orang mau dikasih makan apa?” jawabku sambil tertawa kecil. Sedangkan ayahnya masih belum pulang dari dinas, entah apa yang terjadi bila ayahnya tahu keadaan ini. Dini berdiri dengan memegangi perutnya, ia tampak kesakitan, air matanya terus bercucuran, “ampun… jangaann sakittiii saaayyaaaa…” dia memohon padaku.




















