Tanganku terus meraba susunya yang masih terbungkus BH.Yang kurasakan hanya setengah menutupi susunya yang besar dan montok serta lembut itu, atau memang BH-nya terlalu kecil untuk menampung bukit indahnya Farah yang montok. Bokep jepang sedikit lagi.. buka dong matanya..” kataku lembut sambil mengelus pipinya, menyentuh bibirnya dengan ibu jariku sewaktu melihat dia dengan matanya yang masih menutup.Menikmati atau berusaha menyadari apa yang baru saja terjadi, mungkinkah? terusin kalau elu bener cinta sama gadis berdarah Portugis ini.” bisikan hatiku lagi. Orang tuaku sedang mengunjungi famili di Bandung, kedua kakakku sibuk dengan urusannya masing-masing dan tinggalah pembantuku bik Inem yang lumayan sudah 59 tahun umurnya di kamar belakang.Farah langsung kuajak ke kamarku, terpisah dari ruang utama cukup jauh. Malam Minggu, kami duduk berdampingan di kursi, kulingkarkan tangan kiriku kepundaknya, dia merebahkan kepalanya ke dadaku.Kuraba dengan lembut pipinya dan berkata, “Meis..”“Hmm.. Mas pelan-pelan.. ada darah di..” dia berkata dengan ekspresi




















