Ohh … aku makin tak sabar untuk menikmati tubuhnya yang suci ini. Bokep arab Benarlah, tak lama kemudian sesosok tubuh yang sintal berjilbab panjang keluar dari kamar mandi tersebut. Sedikit demi sedikit aku angkat roknya hingga ke pinggang dan aku turunkan celana dalamnya yang berwarna putih berenda, hampir mirip dengan corak bra-nya. Aisya tampak telah begitu terangsang, aku pun langsung memposisikan kontolku di depan memeknya. Walaupun usiaku telah 53 tahun, penisku terasa selalu tegak ketika melihatnya. Beberapa kawan pengajian ada yang memberikan informasi tentang wirid ini, dan aku pun langsung mencarinya sampai ke Gunung ***** dan akhirnya aku pun berhasil mendapatkannya, dengan perjuangan yang tak bisa dibilang ringan. Perlahan aku pun mendekati, hingga kemudian duduk di sebelahnya. “Aisya, coba kamu berbalik sayang …”
Ia pun menurut sambil mendesah ringan. Dengan gerakan reflek, Aisya langsung menggenggam kontolku dengan tangannya, hingga membuatku serasa melayang.
