Nakim tetap santun, malah seperti malu membahas kejadian terakhir dirumahku. Bokeb Tangan Nakim yg tadi membelai-belai paha istriku pun kini sudah mulai naik keatas, menuju daerah lembab di selangkangan.“enak ga,ma?”,tanyaku mesra. Tubuhnya menyusun posisi, dan tekanan telapak tangannya didadaku seakan-akan melarangku bergerak. “udah pernah,mas..dulu dirmh temen, tp artisnya orang barat”,jwb Nakim tetap dgn nada yg sopan. “pura2 mabuk obat perangsang gitu..jd kamu kaya fly, tp tetap ada respon”,jelasku tetap mengulum senyum.Istriku tampak berpikir sebentar utk mencerna kalimatku.“maksud kamu buat…”,istriku berujar agak sangsi. Baju tidur model terusan berbahan lembut sudah ia siapkan ditepi ranjang.“ma, kamu nanti pura2 mabuk bisa ga?”,tanyaku sambil senyum. “oke deh,mas”,kata Nakim sambil manggut2. “kamu ampe ngempet gt”,ujarku pelan.Nakim spontan membuka kakinya. Karena Nakim benar2 percaya kalau waktu itu istriku dalam keadaan mabuk berat dan kemudian menyangka permainan itu adalah hanya antara aku dan istriku.Beberapa hari kemudian Nakim pun berangkat kerumah tanteku.




















