“Salah”
“36 C”. Bokep mom “Sini, saya emut saja dulu”. Boleh dibilang rumahku merupakan rumah terindah di kompleks itu.Aku menempati rumah ini sejak lima tahun yang lalu, dulunya sendiri saja, namun sejak satu tahun lalu aku menikah dan kini tinggal berdua dengan Lia, isteriku. “Oke.. Sudah bayar? Sedikit kok, enggak apa sekali-kali saya bayarin susu bayinya, siapa tahu dapat susu ibunya, ha-ha-ha..”, aku mulai bercanda yang sedikit menjurus. Kini wanita itu hanya mengenakan Bra dan CD yang berwarna orange dan transparan itu. Kusingkap rambut-rambut kemaluannya yang menjalari bibir itu.“Sudah gondrong nih Mbak”, seruku. “Terima kasih, saya juga begitu pada Mas Aldi”, Vera merebahkan kepalanya di pundakku. Sebelum terlalu jauh, kita harus membuat komitmen dulu Mbak”, kataku agak serius. Besar juga ya..” jeritnya.Ia benar-benar bertingkah bagaikan perek murahan, namun justru itu yang kusuka. Perutnya memang agak sedikit berlemak dan turun, namun sama sekali tak mengurangi nilai keindahan tubuhnya.




















