Kami tidak langsung melepaskan diri, ubuh kami masih menyatu, lalu aku usap dan kubelai rambutnya, sementara An masih berada di bawahku.Kulihat senyuman manis ditujukan ke arahku, mulai saat itu, kurasakan bahwa aku telah menaruh rasa sayang pada An. Mungkinkah aku dapat menjalani semua ini?Untuk An yang pernah mengisi hatiku, maafkan semua salahku, kalau aku mendengar lagunya Caffein, aku selalu ingat kamu An. Bokep hijab Ngga berapa lama, kami mengulangi lagi untuk mencari kenikmatan, kali ini dari posisi konfensional ke gaya doggy style. Aku remas buah dadanya, meski ngga bilang, tapi aku yakin kalau An menikmati juga. aku sempat bengong, tapi suasananya dihidupkan oleh uluran tangannya, “ aku An, udah lama?” aku jawab” dari jam tujuh tadi, tapi nyarinya dari jam tiga, lumayan lama sih.”.Kami ngobrol, tapi ngga banyak, soalnya aku masih banyak diam, karena masih mengagumi An.




















