Dengan sekali tarik aku jatuh ke pelukan Pak Hr, bibirku segera tersumbat bibir laki-laki tua itu. XNXX “Idih jahat banget!”. Sekujur tubuhku mengejang. Penisnya menyemburkan cairan kental yang hangat ke dalam liang kemaluanku dengan derasnya.Beberapa saat kemudian, perlahan-lahan kami memisahkan diri. Sungguh ironi memang, aku mendapatkan kenikmatan seperti ini bukan dengan orang yang aku sukai. Kami masing-masing terdiam mengumpulkan tenaga kami yang sudah tercerai berai.Aku sendiri terpejam sambil mencoba merasakan kenikmatan yang baru saja aku alami di sekujur tubuhku ini. Tumben tidak sepeti biasanya ketika mengajar di kelas, dosen ini terkenal paling killer.Rumah Pak Hr tertata rapi. Dengan langkah ragu-ragu aku mendekati ruang dosen di mana Pak Hr berada. Tapi masa bodohlah.Berkali-kali kuusap keringat yang membasahi dahiku. “Ehh…! Hari ini aku harus memenuhi ujian susulan di rumah Pak Hr, dosen berengsek itu.Rumah Pak Hr terletak di sebuah perumahan elite, di atas sebuah bukit, agak jauh dari




















