Tubuhnya yang tinggi besar dan berkumis melintang (dia memang keturunan warok Ponorogo) tampak sangat menyeramkan.Aku berteriak keheranan: “mas.. Bokepindo Dia tampak bingung sehingga harus kubantu. pusing?” tanyaku penuh kebapakan. Kupicratkan air kembang ke buah dadanya, dan dengan lagak sok yakin kupegang kedua bukit indah itu. Kepalanya bergoyang ke kiri dan ke kanan, mulutnya mendesis-desis dan tangannya mencengkeram erat lenganku. Sekarang dia benar-benar wudo blejet (telanjang bulat) di depanku.Nah pembaca, karena cerita ini adalah untuk konsumsi xxx, maka saya wajib menceritakan detail mengenai sosok indah di depanku ini. ada apa ini? Jelas dia kini juga terangsang berat. tetapi segala keraguanku tiba-tiba hilang ketika mbah Narto menjelaskan: “punya ilmu ini bisa buat cari uang, Dar.” Katanya: “apa kamu tahu berapa penghasilan dukun-dukun itu? Dan dengan ngeri kulihat tangannya mulai menarik pecut (cemeti) yang melingkar di pinggangnya, pecut yang biasa dia gunakan kalau lagi akan jualan sapi.




















