Pikiranku berkecamuk soal pekerjaan yang akan kuhadapi sehari lagi dan sama sekali belum kusiapkan. Bokepindo Mengantisipasi cubitannya yang menyakitkan, kedua tangannya kutangkap dengan cepat. kamu nggak pernah bisa diajak serius”, keluhnya dengan muka masam. Kedua tanganku memegang kedua payudaranya dari belakang badannya. “Kamu jangan macam-macam, Tok!”, ancamnya padaku yang lagi menikmati rokok. “Daripada hidup menjanda, jadi istri muda yang sering ditinggal suami saja seperti ini saja sudah susah apalagi jadi janda kembang”, jawabnya mengeluh. Setelah agak nyaman, kuberi pinggulku dorongan maju-mundur yang semakin cepat. Kucoba berputar-putar di sekitar teras. pasti belum, kalau tidur kamu kok kuat sekali!”, omelnya. Kuperlambat gerakanku untuk memperpanjang babak ini. Tertidur pulas selama beberapa jam akhirnya aku terbangun oleh suara ketukan pintu. “Tumben Tok tidurmu sebentar, bangunmu pagi sekali ya, aku sempat melihatmu sibuk tapi karena masih ngantuk jadi aku pilih tidur lagi aja daripada membantumu”, komentarnya.




















