Yang aku ingat, saat itu hubungan Eksanti dengan Yoga sudah membaik, bahkan aku mendengar mereka telah bertunangan dan berencana untuk melangsungkan pernikahan dalam waktu dekat ini. Hanya mulutnya saja yang seolah melarang, sementara tangannya cuma sebatas memegang pergelangan tanganku, sambil tetap membiarkan telapak tanganku terus mengelus dan meremas buah dadanya yang mulai mengeras membusung.Suasana angin pantai yang dingin di luar sana, sangat kontras dengan keadaan di dalam kamar tempat kami bergumul. Bokep jilbab Mas..”, jerit Eksanti panjang. Eksanti membalas pelukanku dengan melingkarkan tangannya di pundakku. Aku menghisap dalam-dalam. Aku mempermainkan puncak-puncak putungnya dengan jemariku, sementara tanganku yang satunya mulai meraba bulu-bulu lebat di sekitar liang kewanitaan Eksanti. plash.. “Aku juga pengin ketemu denganmu, Santi!”, jawabku berpura-pura. Sungguh, aku semakin bernafsu melihatnya. Aku tidak menjawab permintaannya. Wah, bisa gawat jadinya.Aku akhirnya berdiri dari tempat dudukku untuk menenangkan suasana. dan sesekali bergoyang untuk menetralisir ketegangan yang dialaminya.“Mas, nanti kita




















