Karena sendirian itu, dan maklum karena otak laki-laki, pikirannya jadi kemana-mana. Istriku, Riris, sedang ditugaskan dari kantor tempatnya bekerja untuk mengikuti suatu pelatihan yang dilaksanakan di kota lain selama dua minggu. Bokep arab sshh…, masukin Toom…, masukin sekarang…, Ibu sudah pengiin banget Toom, Toomm…”, bisik ibuku tersengal-sengal. Makanya waktu lampu mati itu, entah setan dari mana, ibu jadi pengin banget menciummu dan merangkulmu. Aku ciumi, kuraba, kuelus semuanya, dari bibirnya sampai pahanya yang mulus. Kami miring, berhadapan, Ibu mertuaku memencet hidungku lagi, “Dasar anak kurang ajar…, Berani sama ibunya.., Masa ibunya dinaikin, Tapi Toom…,ibu nikmat banget, ‘marem’ banget. Nafsu kami semakin menggelora. Ibu mendorongku pelan, memandangku dengan mesra. Aduuh, vaginanya tebal banget. Kami duduk di tempat tidur, sambil beciuman aku buka pakaian ibu mertuaku.




















