Ia berlalu, langkah kakinya menjauhi kamar. “Kata siapa kamu ?”,
“Kata koran dannnnn… lubang kunci !”,
“Maksud Tedy apa sih…? Bokep arab Kumatikan lampu, lalu berbaring sambil memeluk bantal guling dengan nafas memburu. Aku ingin memasukannya. Garis celana dalam yang dikenakanya nampak menggurat. Selesai mandi, ganti baju, kembali keruang makan. Aku terus menggesek dan menggesek. Lama sekali mereka saling pandang dan saling tersenyum. Tapi lama kelamaan ada rasa ngilu dikemaluanku. Kak Dewi menghela nafas panjang dan berat, tatapannya sungguh menakutkan. Sejak kemarin aku telah memiliki suatu rencana. Beberapa hari kemudian setelah situasi dirumah mulai terasa normal, malam itu kak Dewi diruang tengah nonton TV atau mungkin membaca majalah. kamu dimana ?”, terdengar suara kak Dewi di HP ku, datar. “ng..mmm ini lagi !”, aku tak berkutik. Ah… edan !Tiba-tiba aku lihat kak Sinta mengejang beberapa kali.




















