Sesaat kemudian bersamaan dengan surutnya hujan mereka berdua Pakde Marto dan Surti yang istri keponakannya terengah-engah dan rebah.Amben dangau itu nyaris terbongkar. Bokeb Adakah macam kemauan suaminya itu juga melanda kemauan Pakde-nya di hari hujan yang dingin ini? Kaki-kakinya menginjak tepian amben sebagai tumpuan untuk mengangkat-angkat pantatnya sebagai sinyal untuk Pakde-nya bahwa dia sudah menunggu tindak lanjut operasi cepat Pakde-nya.Pakde Marto memang mau segalanya berjalan cepat. Dia tahu persis kini berada di petak sawah milik Sarmin tetangganya. Bibirnya menjemput bibir Surti yang istri keponakkannya itu. Surti memandang kaos oblong Pakde-nya yang basah kuyup lengket di tubuhnya dan menunjukkan bayangan dadanya yang gempal berotot. Kontol dan vagina Surti bertemu dalam kehangatan seksual birahi ruang luar, ditengah derasnya hujan, tiupan angin dan kilat serta petir yang menyambar-nyambar dengan disaksikan oleh segenap dangau yang lengkap dengan berisik ambennya, oleh belalang yang ikut berteduh di atapnya, oleh kodok yang bersuka




















