Di sini. Bokep indo Katanya, “Aku masih ingin dibelai dan dikecup.” Aku tersenyum dan mengangguk. “Jangan hentikan aku,” desisku. Tanpa sadar aku mengerang saat jemarinya menempel di selangkanganku. Aku menepikan mobil dan menginjak rem. ah… sudah..tentu..” Ia tertawa. Mataku terpejam menahan kenikmatan yang tiada tara. Kenikmatan yang luar biasa, saat ia memainkan jemarinya di sana. “Thanks,” bisikku padanya. Matanya menatapku. “Kamu lucu.”
“Hey !” protesku. Jangan berhenti. Ia balas menatapku. Jelas sudah ia mengetahui kalau aku memang masih perjaka. Kugeser tubuhku mendekat. Rasa lemon bercampur aroma wewangiannya. Kali ini senyumnya melebar. Geliat dan keringat yang bercampur. Asal jangan tiga kali menginjak kakiku.”
“Mungkin lebih.”
“Ayolah. “Jangan. “Jangan. Ia memiliki sesuatu yang membuatku tak jenuh kala memandangnya. Kutolehkan kepalaku dan meraih bibirnya. “Kamu begitu kikuk. Ia menggeser tubuhnya lebih dekat, hingga dadanya menempel di lenganku.




















