Aku yakin, dia bukannya tak tahu apa keinginanku saat ini, ingin menyetubuhinya. Bokep barat Dadanya tak boleh disentuh. “Kan baru sekali, Yang, sekali lagi ya?”
“Kita masih banyak waktu.”
Ya, masih banyak, tapi suaramu serak dan nafasmu memburu. “Kan baru sekali, Yang, sekali lagi ya?”
“Kita masih banyak waktu.”
Ya, masih banyak, tapi suaramu serak dan nafasmu memburu. Kuusap, amat pelan, klitorisnya dengan telunjukku. Alia begitu bersemangat cerita tentang kegiatannya selama praktek kerja lapangan di instansi pemerintah itu. Tak ada yang salah dengan dada itu. Perpisahan memang harus terjadi, setelah kemesraan kami nikmati. “Apa lagi, Yang?” Memang ada sedikit “warna lain” di paha kirinya bagian dalam. Nggak dong, gunakan cara seperti pengalaman kamu sebelumnya! Tapi Aku tak melihatnya kalau tak ditunjukkan Alia. Alia lupa celana dalamnya. Aku terus menciumi leher dan meremasi dadanya. Walaupun kami saling berjanji untuk berusaha bertemu lagi, tak urung membuatku sedih.




















