Lepaskan!!”
Lengan Sekar sendiri masih bebas dan masih memegang pedang. Bokeb Dia juga mengenakan kemben hitam yang seolah mendorong payudaranya yang montok ke atas. Dua musuh berubah menjadi sepasang kekasih yang bibirnya saling berpagutan, tangannya saling menjamah, tubuhnya saling belit dalam nafsu. Dan sebagai prajurit aku harus mematuhi sabda Panglima-ku, membantu beliau sekuat tenaga.”
Pendekar perempuan yang dipanggil Sekar itu melompat berdiri sambil cemberut. Hummm?”
Sekar meronta selagi lengan, atau anggota tubuh, atau bayangan, atau entah apa yang digunakan Bayang Ireng untuk membelitnya menariknya ke atas, membuat dirinya tak lagi menapak tanah. Tersenyum dan tertawa-tawa keduanya, di tengah swarga hitam yang menjerat jiwa. Sepasang lingga itu disodorkan kepada kedua gadis yang kini bersimpuh di hadapannya. Kain penutup pahanya terobek!“Ahh!! Oh, enak sekali ketika payudaranya dimain-mainkan seperti itu! Cahaya yang Sekar lihat berasal dari empat pelita yang menyala di sekeliling sosok itu.




















