“Kamu sudah makan Tok? Bokep live Dengan membungkukkan badan kuraih kedua pantatnya yang masih dilindungi celana dalam, lalu kuremas dengan kedua tanganku.Merasa kerepotan membungkukkan badan, tubuhku kembali kuluruskan. Terkejut oleh ucapannya yang panjang dan mengagetkan aku hanya mengucapkan “Terima kasih banyak, Mbak”. Kubaringkan badanku disebelah kirinya dan kuhadapkan tubuhku kearahnya. “Enak saja, aku yang rugi Mbak, perusahaan tidak mengasuransikanku dari cubitan”, kataku serius.Tak lama kemudian pesanan kami datang. Terkejut oleh ucapannya yang panjang dan mengagetkan aku hanya mengucapkan “Terima kasih banyak, Mbak”. Tok, mmh..”. Beberapa langkah alternatif untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terburuk muncul dan ikut kucatat. “Terus yang mengantar Mbak ke bus di Balikpapan, suami yang ke berapa?”, tanyaku halus. Tok, mmh..”. “Sudah Tok, ayo kembali ke kamar!”, ajaknya.Sesampai di kamar aku duduk termenung oleh pikiran pekerjaan diatas ranjang Iswani yang lebih dekat dengan pintu kamar dibanding ranjangku. Konsentrasi tinggi serta posisi duduk dan letak meja didalam penginapan




















