akhirnya aku menyerah.Kuhampiri Sindi (yang sedang tertidur??), aku ambil selimut yang terjatuh di lantai dan menutupi tubuh indah itu, tapi Sindi sepertinya gak mau di selimuti. Bokeb Sindi pengen keluar, Kak .. pikirku.Jam 14.30 sepulang kerja, aku mampir ke Pizza Hut beliin makanan kesukaan Andi sebelum ke RS. Atas saranku Sindi, adik kandung Sari ke Jakarta dan sekarang telah bekerja di Singapura untuk memulai sesuatu yang baru.Sindi 30 th, seperti juga saudaranya berwajah cantik, kulitnya bersih, mata lebar, hidung mancung, rambut berombak di ujung dengan postur tubuh proporsional. Aku naik ke lantai 2 (kamar Sindi) mo ambil tas, kuketuk pintu dan memanggilnya.. kak.. ‘Andi maunya ditemenin ama mama aja yaa? IPARKU lagi.. ‘Yah, loe mau refreshing, loe udah sadar dan mau kerja yang sesuai ama ijazahmu, khan?’ jawabku sekenanya.‘Yang lain donk’ komentarnya manja.‘Apa yaa, paling putus atau mo lari dari cowokmu, hahahaha’ aku tertawa geli karena




















