Aku menggelengkan kepala saja dan meneruskan merokok. Terima kasih banyak ya mau menemanin aku.”, kata Iswani dan mencium pipiku. Bokep china “Rugi!”, jawabku singkat dengan bergurau tanpa kupikir akibatnya. “Tumben Tok tidurmu sebentar, bangunmu pagi sekali ya, aku sempat melihatmu sibuk tapi karena masih ngantuk jadi aku pilih tidur lagi aja daripada membantumu”, komentarnya. Beberapa saat kemudian tubuh Iswani bergetar seiring dengan klimkaksnya. “Ke kafetaria yuk”, ajakku dengan tak menghiraukan gurauannya.Beberapa tamu penginapan yang ada di kafetaria menoleh ke arah Iswani ketika kami memasuki kafetaria penginapan. Aku masih cuek dengan keadaan sekelilingku tapi Iswani agak gelisah dan mengeluhkan ajakanku ke kafetaria. Pikiranku berkecamuk soal pekerjaan yang akan kuhadapi sehari lagi dan sama sekali belum kusiapkan. “Kamu jangan macam-macam, Tok!”, ancamnya padaku yang lagi menikmati rokok.




















