Dia membetulkan clananya lalu mengambil handuk di lemari untuk membersihkan maninya di wajahku. aku dah nyiapin makan malem buat dia. XNXX “ohh… Sintia kira abang jeruk makan jeruk.” “aku masi normal kali” jawabnya, tanganku perlahan mulai memeluk perutnya, “abisnya…..” aku cekikikan ja. Baju si prempuan disingkap keatas dan toketnya mulai diemut oleh si bule. “abang nggak mau ya, nggak apa-apa deh kalo gitu” kataku dengan nada sedikit kecewa. Sepertinya signal yang aku berikan gak sia2 sama sekali walaupun belum membuahkan hasil. Dia menggesek-gesekan kepala kontinya dulu pada vegiku yang sudah banyak lendirnya. Keesokan harinya aku bangun terlebih dahulu, sepanjang malam aku memeluknya dan tertidur dengan posisi setengah tubuhku menindih tubuhnya, aku gak meriksa ada yang tegang gak diselangkangannya. “mau Sintia gituin nggak?” tanyaku. Dia menjilati dengan lembut pusarku hingga aku menggelepar menerima rangsangan yang terasa nikmat.




















