“Sebaiknya kita mandi disana saja Bu Anis, tempatnya juga tertutup koq” Aku berharap dia mau karena ada kesempatan untuk berdua. lah.. Bokep mom uh.. kamu..” Kami lantas berpakaian kembali karena kami takut nanti perbuatan kami diketahui oleh yang lain. Gila.. tapi ya nggak apa-apa memang tempat yang lain sudah penuh”. “Belum ngantuk Bu?” aku memulai pembicaraan sambil duduk berhadapan dengannya. Aku bertanya dalam hati mimpi apa aku semalam sehingga aku memperoleh keuntungan dobel pertama memegang buah dada indah yang kedua bisa melihat bokong dan paha walaupun samar. “Gimana kuliahmu” Tanya Bu Anis. Aku lihat mukanya yang merah padam namun matanya tadi melirik ke arah batang zakarku yang sudah tegang. Terakhir aku lihat kutang dan CDnya yang berwarna biru muda dan coklat muda tersampir. Tangan Bu Anis memegang erat-erat kepalaku dan menekan ke selangkangannya solah-olah mempersilahkan diriku untuk menelan barang berharga miliknya.




















