Tidak butuh lagi mengatakan2, segera tuntaskan apa yg ada dalam hati. “Uhhhh…uhhh…dennn….aduuuhh..uuhh..huhhu..huh uuu..uuhh..” Jeritnya sambil terisak. Bokep hijab Aku menyumpahinya dalam hati, melihat tubuhnya lebih dekat semacam itu pikiranku makin terpuruk. Aku menahan tanganya,
“biar aja mbak..tanggung sebentar lagi..” Ujarku. “Masih sibuk mbak, santai aja dulu duduk2 di sini..”Ujarku melihatnya mondar mandir. “Nggak..sebentar lagi..tenang aja..”Seruku. “Walah..mbak..mbak..yaa telah saya ambil uangnya sebentar, tapi janji yah dikembaliin secepatnya”aku berusaha menyudahi perbincangan ini. Segera saja tubuhku menyodok2 dengan kuat. Begitu dirinya terhenyak di sampingku, aku langsung menerkamnya, menghimpitnya dibawah tubuhku serta ciumanku langsung mendarat dibibirnya. Aku melihat Jam di dinding, pukul 2 siang, aku mungkin telah tertidur lebih dari 2 jam. Aku terpapar kenikmatan luar biasa, mataku terpejam berbagai saat hingga akhirnya semuanya usai. “Yaa sebut aja den, kelak mbak usahain kalo terbukti agak berat dikerjain..”Jawabnya. “Mbak gak paham den..” Wajahnya tetap bingung.




















