Berawal dari cara dia sebagai seorang yang bersahabat. Bokep live “Ahhhhh, bang akuuuuu mau nembak!” kataku lirih “Tembakkan didalam, ohhh sayang. Kedua tangannya dalam pelukannya yang makin erat, mengelus dan menggosok punggungku dalam kausku. Ku ambil celana panjangnya dan mencoba menggenggam bagian bawahnya.“Sudah kering.” Kataku menghadap dia.“Hmmm, kamu ingin aku cepat pergi” katanya sambil melangkah ke arahku namun matanya tak lepas dari kontolku yang tampak jelas masih tegang, dari tonjolan celana pendekku yang tak ber CD.“ Bukan!” aku jadi serba salah, “serba salah ngomongnya” lanjutku sambul senyum.Dia menempelkan badannya ke tangan kiriku. Kadang dia mempererat pelukannya sehingga wajahku menempel habis di teteknya berakibat aku susah bernapas. Dengan tersenyum aku menjawab, “sebebas yang abang mau”. Aku kembali mengingat kejadiannya semua.




















