Lidahku semakin intensif menjilati liang kemaluan Shintia. Bokeb Kemudian aku meraih kedua daging yang berguncang-guncang di dadanya dan meremas-remas daging kenyal padat tersebut dengan kuat dan kencang, sehingga Shintia menjerit setinggi langit.Tangannya mencakar tanganku, namun tidak kuperdulikan. Benar-benar kebelet pipis, sudah di ujung lah. Tanganku merasakan enak sekali mempermainkan kedua daging kenyal kembar miliknya tersebut. Kuraba puting dan lingkaran areola-nya dengan perlahan, sehingga Shintia memejamkan matanya menikmati sensansi di puncak payudaranya.Kucubit perlahan putingnya dan kutarik, sehingga Shintia mengeluarkan desahan tertahan. sambil gugup aku membalikkan badanku dan memandang Shintia yang masih berdiri tetegun dengan tingkahku barusan.” eh….sorri ya Shin, aku lupa kamu ad disini…”
” E e e…nggak koq mas, nggak pa pa…” suara Shintia terdengar gugup bercampur malu. Kumainkan lidahku di dalam mulutnya, dan Shintia membalas permainanku.




















