Perahu terus berjalan dengan santaidalam tiupan angin yang sepoi. Aku menyentuh buah dadanya yang mungil.Sutinah hanya memakai baju kaos tipis dan tidak juga memakai beha. Bokepindo Dalam hatiku, kalau setahu ini, aku akan mendapatkan dua orang anak sekali gus. Aku melihatnya ke belakang. Gantia kami mandi di pancuran itu. Akhirnya, kontolku lepas dari lubang memek ibu. Ibu menari tengkukku dan menyedot-nyedot bibirku. Mungkin lupa, atau mungkin celana dalamnya lagi basah. Suti memelukku kuat dan meneteskan air mata. Aku merasakan ikan-ikan bergetar di dalam jaring. Ketika aku panggi namanya SUti, Suti memintaku agar aku memanggilnya Bu ne, sembari tersenyum. Aku balas memeluknya. Sutinah diam dan kembali mendesah-desah. “Ayo ditusuk terus,” kata ibu. Coba kamu cabut. Atas pertolongan penyuluh kesehatan yang memasuki desa-desa dan ABRI masuk Desa, akhirnya ayahku mendapat kesempatan untuk berobat gratis ke rumahsakit di kabupaten.




















