Nafsu kami semakin menggelora. Bokepindo Garasi aku tutup kembali. Ibu aku rebahkan di tempat tidur. Sudah satu minggu ini akau berada di rumah sendirian. “Tomy juga buu”, bisikku. Ibu mendorongku pelan, memandangku dengan mesra. Tetapi aku selalu menaruh hormat kepada ayah dan ibu mertuaku. “Okey…, buka dulu ritsluitingnya” , katanya. “Ooh jangan cah bagus…, kalau dituruti Ibu juga penginnya begitu. “Mungkin, setannya ya Tomy ini Bu…, Saat ini setannya itu juga deg-degan kalau lihat ibu mertuanya. Aku paling tidak tahan lagi kalau sudah begini. Aku tidak tahan lagi memandang keindahan ibu mertuaku telentang di depanku. Kami bersama-sama menikmati puncak persetubuhan kami. Ibu aku rebahkan di tempat tidur. Sore harinya kami jadi pergi ke rumah sakit, dan pulang sudah sehabis maghrib. “Buu Tomy mau keluaar buu…, Aduuh buu.., enaak bangeet”. Aku berbaring miring di samping ibu mertuaku.




















