Puki Berbulu Masih Hangat Langsung Dari Jepang Vol 105

Ada kelembutan yg memancar dari bola matanya yg menatap sendu.“Thomas.”“Hm..”“Tatap mataku, Thomas.” Aku menatap bola matanya.“Jilat cairan yg tersisa sampai bersih”“Hm..” jawabku sambil mulai menjilati kemaluannya.“Jangan menunduk, Thomas. Sebelah lututku menyentuh karpet. Bokep indo live Sebagai Accounting Manager, tentu selalu ada pembicaraan-pembicaraan ‘privacy’ yg lebih nyaman dilakukan di ruang kerjanya daripada di ruang rapat.Aku merasa beruntung jika dipanggil Bu Tiara untuk membahas cash flow keuangan di kursi sofa itu. Aku mendengus. Ia memang menawan sebab sepasang bola matanya sewaktu-waktu bisa bernar-binar, atau menatap dgn tajam. Aku tak peduli walaupun ada nada perintah di seTiarap kalimat yg diucapkannya. Sejenak aku berhenti menjilat-jilat sisa-sisa cairan di permukaan kewanitaannya.“Aku puas sekali, Thomas,” katanya. Aku menghunjamkan hidungku lebih dalem lagi. Sebelah lututku menyentuh karpet. Bagian mana yg akan kamu cium?”“Betis yg indah itu!” “Hanya sebuah ciuman?” “Seribu kali pun aku bersedia.”Mbak Tiara tersenyum manis ditahan.

Puki Berbulu Masih Hangat Langsung Dari Jepang Vol 105

Related videos