Teman setiaku adalah Rudi, rumahnya persis didepan rumahku hanya dibatasi sebuah jalan kecil yg menghubungkan kesebuah danau diantara rumah kami berdua.Waktu itu hari menjelang sore, aku bergegas berganti pakaian sehabis makan sore sepulang sekolah lalu ku ambil sabit yg terselip didinding dapur rumahku yg terbuat dari anyaman bambu, serta tak lupa kutarik karung yg tergeletak dibawah meja makan, kemudian kutaruh keduanya diatas sadel belakang sepeda kesayanganku sambil makan pisang aku bergegas kerumah Rudi untuk meminjam asahan menajamkan sabitku supaya mudah menebas rumput, setelah sampai didepan pintu aku masuki rumahnya lalu kupanggil dia
” Rud..”
”iya..” jawab Rudi dari kamar. Bokep china ” aauu..sakit Den jangan kuat ?kuat nekannya,” teriak Mbak Mifta. Aku hanya tersenyum. Ia berusaha meraih batang kemaluanku. bulu halus hampir sampai lubang pusarnya. Sungguh pemandangan yg spektakuler waktu itu, betapa tdk Mbak Mifta kakaknya Rudi yg masih kelas 3 SMU Negeri 1 di kampungku itu sedang asik
