“Iya, Nin. Nanti Papa entotin tiap hari yaa.. XNXX “Apa?! Paa..” racauku tak karuan.Merasa puas melihat reaksiku, Papa membuka semua bajunya dan betapa terkejutnya aku melihat penis papaku yang berukuran besar. Kemudian, Papa mengangkat satu kakiku dan menahannya selagi tangan satunya meraih lubang vaginaku.“Ohh.. Kurasakan jilatan lidah di bibir vaginaku, rasa menggelitik yang luar biasa menyerang tubuhku.Jilatan itu menjalar ke klitoris dan membuat vaginaku membanjir. Ia sangat baik terhadap Ibu dan aku. “Iya, Nin. Shh.. Papa tahu kamu kaget. Terasa seperti ingin pipis, namun nikmatnya tak tertahankan. Ja.. Dengan perlahan ia memasukkan kepala penisnya ke dalam liang vaginaku, namun terhalang oleh selaput daraku. Ternyata itulah G-Spot.Aku tidak bertahan lama dan akhirnya orgasme untuk ketiga kalinya. Shh.. Puting susuku yang berwarna merah muda sekarang berwarna merah tua karena cubitan-cubitan kerasnya, begitu pula dengan payudara putihku yang berubah menjadi kemerahan.“Ahh..
