Bukit keperempuanannya dipayungi oleh rambut yg lebat. Lendir kemaluannya mempermudah aku untuk menggosok-gosok jari tengah aku ke kemaluannya, juga kelentitnya. Bokepindo Diana tentu saja tak boleh pulang hingga malam tersebut, karena sebagai bagian Marketing diapun akan mendapat share keuntungan 5 % dari nilai transaksi ini. “Enak Pak.terus.terus” sambil tetap terus menutup mata. “Pamit Pak !, aku pulang dulu”
Langsung dia ngeloyor pergi, mungkin kelelahan, mungkin tak ingin mengganggu “acara” aku dgn Diana. “Enak Pak.terus.terus” sambil tetap terus menutup mata. Aku tergeletak disamping Diana, dua manusia telanjang bulat dgn kemaluan dan “Kemaluanku” yg berleleran air mani. Segera gantian aku menutup mata, konsentrasi penuh membaygkan kemaluannya Sharon Stone. Memeknya berbau khas yg agak keras dan berasa asin, seperti keju belanda. “ON”…hiduplah alat mahal ini, kita bertiga termangu-mangu didepan alat ini, selain ini untuk pertama kalinya juga perusahaan kita mendapat pesanan alat ini, juga pertama kali Pak Sebastian merakit.




















