Dan tentu saja kini aku dalam kondisi yang sangat menegangkan, aku semakin mempercepat kulumanku dan vibrator itu terus saja bergetar, seakan berlomba untuk membuatku orgasme untuk yang kedua kalinya. Bokep indo Dia terus mengocokku tanpa ampun. Untuk menjaga keamanan dari hal yang tidak diinginkan, Andre menutup mataku dengan kain hitam agar aku tidak mengetahui lokasi tempat “pengorbananku”. Di antara penonton bahkan ada yang sudah mengeluarkan penisnya. Bak seorang peragawati aku berjalan, dan hal itu tentu saja menjadi perhatian pengunjung yang lain. Sekitar setengah jam aku menunggu akhirnya Andre datang juga. Itu berlangsung sekitar lima menit. Semakin aku mecoba menahan semakin rasa orgasme datang. Dia terus mengocokku tanpa ampun. Semakin aku mecoba menahan semakin rasa orgasme datang. Tapi aku mencoba untuk menahan selama mungkin untuk tidak orgasme dulu. Setelah hampir semua orang mengocok vaginaku kini datang Andre dengan membawa sebuah alat yang mirip dildo vibarator dan alat yang
