Deru nafas kami mulai tak terarah, tangannya mulai menyelusuri tubuhku.“Bang…, bang…, jangan kita sudah menikah”, kataku lirih, tapi ia malah melumat bibirku sehingga aku tak kuasa. XNXX Ingin rasanya aku memarahinya tapi aku malah terkejut karena pria itu adalah teman dekatku dulu.“Betulkah ini Reyna?”, tanya. Dari dulu aku pacaran tidak pernah melakukan hal yang lebih selain cium bibir, yang lainnya selalu aku jaga hingga ke jenjang perkimpoian.Selesai sekolah aku kembali ke kota M, setahun kemudian aku menikah dengan teman kuliahku yang sudah 6 tahun bersama-sama, hingga aku lupa dengan teman dekatku di Singapore, tapi aku sempat mengundangnya ternyata ia tak datang. Selepas kerja aku jalan-jalan ingin membeli sesuatu di China Town, waktu aku hendak ke MRT (kereta bawah tanah) aku bertabrakan dengan seorang pria.“Maaf”, katanya. Kini aku yang naik-turun sambil ia remas dan isap dadaku.




















