maafkan saya …. tolong Akang mengerti ….” Tanpa menunggu reaksiku Lilis kembali menciumiku. Bokep hijab Baru sekarang jg Aku menyadari bahwa bongkahan itu nempel di tubuhku nyaris tak ada penghalang. Kami berpagutan lagi. Anak seusia dia umumnya sdh tamat SMU. Kami perlakukan dia sebagai salah satu famili dekat. Mungkin dia mau keluar belanja, pikirku. Ditatapnya mataku sejenak, lalu pandangan beralih ke tubuhku bagian bawah dan kemudian menatapku lagi. pelan-pelan Kang, saya udah lama banget engga …..” Memang, kepala k0ntolku serasa membentur tembok walaupun Aku yakin dia telah lembab. “Maafkan saya Kang …” katanya di sela-sela isakan tangisnya. Sekilas Aku sempat melihatnya lewat dari balik bentangan koranku. Aku coba menduga-duga, mungkin dia tak betah karena mengerjakan urusan rumah tangga mirip pembantu. Gerakannya makin gila. Tiba-tiba Lilis mengangkat kepalanya yg dari tadi ngumpet di dadaku. Aku dorong kepala Lilis menjauh, ciuman terlepas.
