“Ke kafetaria yuk”, ajakku dengan tak menghiraukan gurauannya.Beberapa tamu penginapan yang ada di kafetaria menoleh ke arah Iswani ketika kami memasuki kafetaria penginapan. “Nanti setelah Mbak kukenalkan, ganti Mbak kenalkan saya”, jawabku sambil meneguk kopiku yang masih panas dengan hati-hati. Bokep stw “Pingin tahu rasanya?”, tanyanya dengan senyum menggoda dan menuju ke arahku. Kemudian tempurung lutut kananku dengan sengaja kugesekkan pada selakangannya. “Hmm.. “Lha terus kenapa Mbak mau nginap denganku padahal aku kan nggak ngajak”, tanyaku dengan suara berbisik. Raguku benar-benar hilang dan tangannya semakin bebas bergerak. Aku ke Banjarmasin ini juga karena dia mau mengunjungi istri dan anaknya di Jakarta”, jawabnya pelan. Dengan serta merta ditariknya celana pendek dan celana dalamku sekaligus disertai hembusan nafas beratnya yang makin menggebu.Iswani membungkukkan badan dan mendekatkan bibirnya pada ujung batang kemaluanku. Sebuah cubitan langsung menancap di tangan kiriku.




















