Cairan pelicin
vagina Bu Lia mengalir dengan derasnya sehingga menambah mudahnya
pergesekan dinding vaginanya dengan batang kemaluanku, hingga berbunyi,
“Belbb… clebb… bleeeb… clebb…”
Lima belas menit kemudian
Bu Lia sepertinya sudah ngos-ngosan, ia mendekatku erat. Bokep mom “Aahh…
ehhhttt… ohmmm…” desahan Bu Lia semakin membuatku bernafsu, aku
merasakan seluruh kamaluanku dipijat sangat kuat oleh otot vaginanya. Dua jam sudah Bu Lia terlelap
dan ketika ia terbangun aku sedang asyik menjilati lubang senggamanya
dan lubang anusnya. Dalam perjalan ke sana aku berusaha untuk
tetap untuk tidak negatif thinking, dengan cara berbicara
dengannya apa saja tentu berhubungan dengan kuliah yang diberikannya
tadi karena memang aku agak kurang paham karena pikiranku
terbelah-belah. Kalau
tidak salah waktu itu aku datang agak telat sehingga pelajaran untuk
sesaat berhenti. “Coklat panas, mungkin bagus yach buat kamu…” tanyanya. Aku menggendongnya dan
menghempaskannya di tempat tidur, kakinya kubiarkan terjuntai ke bawah
dan aku kembali mengangkang kakinya lebar-lebar dan kembali kujilati
kemaluannya tapi lima menit kujilati ia duduk dan mendorong tubuhku.