“Aach, nggak tahu pergi kemana dia, biarin saja”, jawabnya dengan nada kesal.Beberapa hari kemudian, saat makan siang, aku melewati kamarnya, kebetulan cuma Inge seorang diri dan sedang makan, rupanya yang lain makan keluar, segera kumasuk dan duduk di depan mejanya.“Makan sendirian saja?”
“Iya Pak, sahutnya. Bokep crot asal jangan yang malam-malam, paling lambat yang pukul 7.00 malam”, jelas Inge. Tiba-tiba Inge berbicara,
“Waah, film Mandarin ini bagus Pak, Inge kepingin nonton tapi nggak ada teman sekarang.”
“Kalau memang nggak ada teman nanti saya temani” kataku. asal jangan yang malam-malam, paling lambat yang pukul 7.00 malam”, jelas Inge. “Ah, Bapak bisa saja, nanti pacar Bapak marah lho!” sahutnya. Sambil makan, Inge melihat-lihat iklan bioskop di koran. “Yaa, jangan sampai ketahuan dong, sekali-kali kan nggak apa-apa”, kataku.




















