“Aaah, Tama…” Erangannya yang manja makin membuatku bergairah. Bokep asia “Tama…” katanya sambil menekan kepalaku kearah payudaranya. “Loh kok ngga dilanjutin?” tanyaku. Kadang bibirku mengulum putting payudaranya. Tubuh putίh mulusnya setίnggί 167 cm ίtu dίbalut baju kaos Guccί pίnk yang ketat, memperlίhatkan branya yang berwarna hίtam menerawang darί balίk bajunya. Bermaksud ingin membunuh waktu dengan ngobrol bersamanya, akupun bergegas turun kelantai 4 sambil berharap kalau Dwi masih ada disana.Sesampainya di lantai 4 ruang studio, aku tidak tahu apa Dwi masih ada didalam atau tidak, karena ruangan itu jendelanya gelap dan ditutupi tirai. Dwi mau ke… lu… ar…” seiring erangannya vaginanya pun tiba – tiba membanjiri mulutku mengeluarkan cairan deras yang lebih kental dari sebelumnya, namun terasa lebih gurih dan hangat. Soal kuliahnya Pak Noel, aku sudah cuek karena hari itu aku mendapatkan anugerah yang tidak terkira, yaitu bisa bercinta dengan Dwi




















