“Non juga kepengen kan? Bokep india Aku dilanda kegalauan yang amat sangat, beberapa teman menyarankan untuk aborsi. Tangan kirinya mengusap-usap paha kanan bagian luar, sedangkan telapak kanannya mengusap-usap betis kiriku. Aku makin menggelinjang mengikuti gerakan usapan jari-jari si satpam itu.Tiba-tiba, plak…ia menampar telinganya sendiri.“Huh…pukimai ini nyamuk…” umpatnya dalam bahasa daerahnya, “Non Devi, kita pindah ke pos saja yuk, di sana ada obat nyamuk bakar, ini daritadi nyamuk ngung…ngung…ngungg…terus ini!” ia mengajakku pindah tempat, memang disini cukup banyak nyamuk sih, beberapa kali aku mendengar dengungannya melintas dekat telingaku.“Hah…yang bener ah Pak, ntar ada yang liat dong!” protesku. Kini, bersama kami melangkah menghadapi hari depan dan mengajarkan pada anak-anak kami agar tidak mengalami kesalahan seperti yang dilakukan orang tuanya. Tangannya lalu meraba perutku yang rata dan terus bergeser turun dan menyingkirkan tanganku yang menutupi selangkangan. Rasanya perlu hiburan setelah menyelesaikan pekerjaan melelahkan ini.




















