Ivone diam saja membiarkanku menjilatinya sementara napasnya terdengar memburu.Begitu napasnya terdengar mulai tenang, kutarik lagi pinggulnya sehingga Ivone kembali berlutut menungging seperti tadi, namun ia menoleh dan memohon.“Hhh.. kamu bohong, cowok seperti kamu itu emang paling bisa muji cewe.”Dia hanya tersenyum dan kembali mengulum bibirku kuat-kuat.“Sumpah, Vone..! Bokep jepang Nggak pa-pa kok,” jawabnya sambil pura-pura menyibukkan diri.“Oke, tapi jangan lesu gitu dong, masa sekretaris tampangnya nggak seger ah..!” kataku sedikit menggoda.Dia tidak berkomentar, “Ok, aku mo ke Pak Handi dulu ya..” (Pak Handi adalah Kepala Bagian Treasury) kataku.Setelah selesai menghadap Pak Handi, mendadak vibra HP-ku bergetar, dan kulihat ada 1 SMS masuk dan kubaca.Dik, aku mo minta tolong but secret ya.. ohh Sayang.. Rupanya ia baru menyadari apa yang ingin kulakukan.“Dikii, jangan Dikk..




















