Tapi aku masih ragu-ragu karena salon ini benar-benar seperti salon pada umumnya.Setelah beberapa menit menunggu, aku ditegur oleh penerimaan bahwa saya sudah bisa memotong rambut, menunjuk ke tempat kosong. Bokep arab Perlahan-lahan aku menyelinap tangan kiri saya di bawah celana dalamnya. Sementara masih mencengkeram batang kemaluanku sudah lemah, Ela naik hancur bibirku, masih terasa sperma. Tapi gerakan Ela lebih cepat dan beberapa kali ia membuka matanya tapi masih mengisap dan mendengar suara-suara dari dalam mulutnya. Sambil menikmati musik, kami menjaga keheningan, sampai akhirnya Ela mengatakan,
“Mmm … Will, aku ingin mengatakan sesuatu dengan Anda, itu semua terlalu cepat, Will … aku cinta dengan Anda …” katanya perlahan tapi pasti. Mungkin dia tidak datang, pikirku. Dia setuju dan ia menulis pada selembar sepotong kecil jumlah kertas. Aku membuka satu persatu kancing rompi, dan lagi saya membuka tamparan tangan untuk mengikuti bentuk payudaranya.
